Pesatnya
perkembangan teknologi telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
manusia, tak terkecuali dalam hal pendidikan. Banyak sekali produk teknologi digital
yang kini dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah
seperti PowerPoint, video pembelajaran, website pembelajaran atau e-learning
dan masih banyak lagi.
Dewasa ini ada
sebuah platform digital yang kini Tengah menjadi tren di kalangan Masyarakat,
yakni aplikasi media sosial. Aplikasi media sosial atau yang biasa kita sebut
dengan “Medsos” seolah telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak kecil hingga dewasa hampir
seluruhnya memiliki media sosialnya masing-masing. Diantara aplikasi yang
paling banyak dimiliki ialah Facebook, Instagram, Tiktok dan X (Twitter).
Aplikasi tiktok menjadi aplikasi paling banyak digunakan generasi muda di
Indonesia.
Mengutip dari
Stastita hingga Juli 2024, Indonesia menjadi negara dengan pengguna TikTok
terbesar sejauh ini, dengan hampir 157,6 juta pengguna yang menggunakan
platform video sosial populer tersebut. Amerika Serikat menyusul, dengan
sekitar 120,5 juta pengguna TikTok. Brasil berada di posisi ketiga, dengan
hampir 105,3 juta pengguna TikTok yang menonton video pendek.
Pengertian Singkat Aplikasi Tiktok
TikTok
merupakan sebuah platform media sosial yang memungkinkan penggunanya berkreasi
untuk mengedit, membuat dan saling berbagi konten video. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan dukungan music sehingga
pengguna dapat membuat video pendek dengan kreasi semacam tarian, bernyanyi,
gaya bebas dan masih banyak lagi. Dengan ini dapat mendorong kreatifitas
seseorang untuk berkreasi dengan video sebagus mungkin dan agar dapat menarik
perhatian banyak orang. Aplikasi TikTok dibuat oleh seorang asal Tiongkok yaitu
Zhang Yiming. Kemunculan awalnya pada September 2016 yang di buat oleh
perusahaan asal china yakni Byte Dance.
Pemanfaatan
Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran
Penyesuaian
media pembelajaran menjadi sebuah keharusan dalam rangka tercapainya tujuan
Pendidikan yang disesuaikan dengan gaya atau keinginan belajar siswa. Berbagai
temuan penelitian mengatakan adanya korelasi antara penggunaan media
pembelajaran dan karakteristik siswa dalam menentukan hasil belajar.
Dalam kondisi
yang demikian, salah satu produk teknologi yang sedang digandrungi oleh
berbagai kalangan khususnya generasi muda ialah media sosial TikTok. Terlepas
dari kontroversi yang ditimbulkan oleh aplikasi ini, pada kenyataanya TikTok
telah digunakan oleh beberapa guru sebagai media belajarnya. Terbukti dengan
beredarnya konten konten edukasi yang dibuat dan dikreasi oleh siswa dan guru.
Beragam cara dilakukan guru guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Media
pembelajaran berupa aplikasi TikTok dapat dijalankan pada perangkat bergerak
berbasis Android dan iOS. Sehingga media pembelajaran dapat dioperasikan kapan
pun dan di mana pun. Media pembelajaran ini termasuk dalam kategori media
pembelajaran berbasis mobile learning, yaitu media pembelajaran yang
berisi materi yang dikemas dalam bentuk aplikasi dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi seluler di ponsel android. Hal ini tentu sangat memudahkan pendidik
dalam menyusun materi secara lebih singkat dan menarik guna meningkatkan minat
belajar dari peserta didik.
Pertimbangan-pertimbangan
dalam Menggunakan Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran
Dalam konteks
penggunaan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran beberapa pertimbangan
yang dianggap penting dalam penggunaan platform tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1.
Kesesuaian
akhlak atau nilai-nilai Agama
Guru wajib mempertimbangkan apa
konten yang disajikan Melalui aplikasi TikTok sesuai dengan nilai-nilai moral
dan akhlak. Hal ini mencerminkan pertimbangan moral dalam menetapkan apakah
penggunaan TikTok sebagai media pembelajaran dapat memperkuat atau melemahkan
pondasi moral siswa.
2.
Mengandung
unsur edukasi
Guru-guru wajib mempertimbangkan apa
konten yang disajikan melalui TikTok memiliki unsur edukasi yang memadai yang
dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep materi dengan lebih baik.
Pertimbangan ini mencerminkan isi pertimbangan moral di mana kebermaknaan dan
kebermanfaatan materi menjadi faktor penting dalam pengambilan Keputusan
3.
Kebenaran
informasi
Guru-guru wajib mempertimbangkan
kebenaran informasi yang disampaikan melalui TikTok sebagai media pembelajaran.
Ini mencerminkan pertimbangan moral di mana kejujuran dan kebenaran menjadi
nilai moral yang diperjuangkan dalam pendidikan.
4.
Pengawasan
dan bimbingan
Guru-guru wajib mempertimbangkan
apakah penggunaan TikTok dalam pembelajaran membutuhkan pengawasan dan
bimbingan yang cukup untuk memastikan bahwa siswa tidak terpapar pada konten
yang tidak pantas atau bertentangan dengan nilai-nilai agama. Ini mencerminkan
pertimbangan moral dalam memastikan keselamatan atas pengetahuan yang diperoleh
siswa.
Sebagai catatan
keunggulan dari suatu media pembelajaran tidak serta merta membuat media
tersebut layak untuk dijadikan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran media
yang telah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dikhawatirkan akan
mempengaruhi siswa dan dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang buruk
terhadap perkembangan siswa. Guru memang dituntut untuk mengikuti Perkembangan
teknologi namun tidak semua perkembangan teknologi memberikan dampak yang
positif, Maka sekolah perlu mengadakan Literasi media yang menjadi bagian dari
program pendidikan yang terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi.
Sekolah harus tetap update dengan tren dan inovasi terbaru dalam teknologi pendidikan, serta beradaptasi dengan kebutuhan yang berkembang dari siswa dan guru.
Catatan : Seluruh tulisan dalam artikel ini merupakan ringkasan dari skripsi kami yang berjudul "Persepsi Guru PAI Terhadap Aplikasi Tiktok Sebagai Media Pembelajaran PAI di MAN 3 Madiun". Penjelasan lebih lengkap terkait topik dalam artikel ini dapat dibaca pada skripsi tersebut yang dapat diakses melalui halaman berikut Electronictheses of IAIN Ponorogo
Referensi :
Rifai, M.
(2024). Persepsi Guru PAI Terhadap Aplikasi Tiktok Sebagai Media
Pembelajaran PAI di MAN 3 Madiun (Doctoral dissertation, IAIN
Ponorogo).